Lelaki Takut Sunat Lari Rumah, Selepas 25 Tahun Pulang Ke Pangkuan Keluarga

Sponsored

Berkhatan atau dalam nama lainnya, bersunat adalah sesuatu perkara penting buat kanak-kanak lelaki. Namun begitu, proses berkhatan yang sering digembar-gemburkan membuatkan ada sesetengah kanak-kanak lelaki yang takut bila mahu disunatkan.

Namun kini zaman sudah maju dan kebanyakan proses berkhatan sudah menggunakan teknologi terkini. Bagaimanapun, baru-baru ini tular dengan satu kisah yang mana seorang lelaki takut sunat lari rumah ketika usianya masih kanak-kanak.

Sponsored

25 Tahun Menghilangkan Diri

Itu kisah 25 tahun yang lalu dan baru-baru ini lelaki berusia 38 tahun tersebut dilaporkan sudah pulang ke pangkuan keluarga. Kisah mengenai lelaki takut sunat lari rumah ini dilaporkan berlaku di Kecamatan, Polanharjo, Indonesia.

Kisah mengenai lelaki ini dikatakan berlaku pada dia berusia 13 tahun. Difahamkan lelaki berkenaan hilang sejak 1998 lagi. Diceritakan oleh abang lelaki berkenaan, pada malam sebelum berkhatan adiknya itu nampak berani.

Sponsored

Hilang Dari Rumah Dan Usaha Mencari Gagal

Namun keesokan paginya adiknya itu hilang dan setelah hampir dua dekad usaha mencarinya gagal, keluarga mereka terkejut dengan kepulangan lelaki tersebut. Malah ibunya pengsan apabila anaknya yang telah hilang sudah 25 tahun akhirnya ditemui dan pulang ke rumah.

Diceritakan juga kepulangan lelaki tersebut adalah hasil bantuan Youtuber dan pihak berkuasa mencarinya. Lelaki itu dijumpai di Wilayah Bantul, Jogjakarta. Dikatakan juga hasil pemeriksaan kesihatan lelaki berkenaan berada di tahap normal dan ada sedikit trauma.

Sponsored
@klaten.24jam

Seorang pria berusia 38 tahun warga Kec. Polanharjo, Klaten, akhirnya pulang setelah 25 tahun menghilang. Dia mulanya kabur dari rumahnya karena takut disunat. _ Pantauan detik, pria berinisial A ini pulang disambut keluarga dan warga setempat. Isak tangis pecah melihat A yg 25 tahun pergi tanpa kabar itu pulang. Bahkan, ibu A sempat pingsan. _ “Dari asasmen dan cek keluarga, yg bersangkutan itu pergi sejak duduk di kelas 1 SD. Konon karena trauma mau disunat,” ungkap Koordinasi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Klaten, Joko Prayitno, kepada detik di kantor Desa Sidowayah, Rabu (25/1/2023). _ Joko menerangkan awal mula terlacaknya A berawal dari konten YouTuber yg menangani orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kab. Bantul dan tersebar di warga. Yang bersangkutan ditanya mengaku berasal dari Klaten sehingga TKSK bergerak. _ “TKSK memiliki jejaring baik dengan sesama TKSK maupun lembaga lain atau di daerah lain. Kebetulan ini yg menemukan jejaring YouTuber kita yg menangani ODGJ, kemudian kontak dengan kami,” papar Joko. _ Joko mengatakan TKSK kemudian menghubungi jaringannya di Bantul untuk melakukan kroscek. Kemudian dari TKSK di Klaten melakukan mediasi ke keluarga. _ “Kita mediasi ke keluarga dengan mengecek ciri² khusus difasilitasi kepala desa dan RT RW. Hari ini klir, kita lakukan reunifikasi,” jelas Joko. _ Menurut Joko, selama pergi puluhan tahun keluarga mencoba sudah mencari tetapi tidak ditemukan. Akhirnya Agus ditemukan di Bantul setelah lebih dari dua dekade lamanya. _ “Akhirnya ditemukan. Ditemukan di Kab. Bantul, tepatnya di Pasar Kepek, Sewon, Bantul, Jogja,” imbuh Joko. _ Joko menerangkan yg bersangkutan dalam kondisi sehat. Menurutnya, kondisi kejiwaan tidak 100 persen ODGJ tetapi karena trauma. _ “Kondisi sehat, bukan total pengidap ODGJ tetapi memang menggelandang karena trauma. Selama ini menggelandang identik ODGJ, ini tidak benar,” jelas Joko. _ Di lokasi yang sama, kakak kandung A, menyatakan adiknya pergi sekitar tahun 1998. Kala itu A pergi dari rumah karena takut disunat. _ “Awalnya mau disunat. Saat pergi hanya membawa mainan mobil²an, awalnya malam berani disunat tapi paginya pergi. . Source: detik

♬ suara asli – Klaten 24 Jam Official – Klaten 24 Jam Official

SumberTikTok